Puasa Asyura Jatuh di Tanggal 28 Juli, Inilah Keutamaannya!

Puasa Asyura Jatuh di Tanggal 28 Juli, Inilah Keutamaannya!


Puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram 1445 H, akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2023. Tapi apa sebenarnya keutamaan dari puasa ini?

Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dianggap istimewa dalam agama Islam. Di bulan ini, umat Muslim disarankan untuk melaksanakan lebih banyak amal kebajikan.

Pada bulan ini, terdapat hari-hari spesial dalam agama Islam yang dihormati, seperti 10 Muharram. Salah satu perbuatan baik yang disarankan pada 10 Muharram adalah melaksanakan puasa.

Rasulullah SAW melaksanakan ibadah puasa sukarela di bulan Muharram pada tanggal 10 sebagai ekspresi rasa syukur kepada Allah SWT atas peristiwa bersejarah yang melibatkan nabi dan rasul sebelumnya. Ibadah puasa ini dikenal dengan sebutan puasa Asyura.

Puasa Muharram (Tasu'a dan Asyura) memiliki tingkatan yang sama persis dengan puasa Ramadhan. Jika puasa Ramadhan merupakan kewajiban, maka puasa Muharram memiliki status sunnah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim). 

Berdasarkan tanggal 1 Muharram yang jatuh pada 19 Juli 2023, maka hari puasa Asyura yang dijalankan setiap 10 Muharram akan bersamaan dengan tanggal 28 Juli 2023.

Niat Puasa pada Hari Asyura

Dengan niat puasa sunnah Asyura, saya berlaku ikhlas karena Allah Ta'ala pada hari kesepuluh bulan Muharram. Saya niat berpuasa untuk mencari keberkahan-Nya dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Semoga puasa ini diterima oleh Allah SWT dan menjadi amal ibadah yang bermanfaat bagi saya.

Niat berpuasa pada hari Asyura dapat dijelaskan sebagai berikut:

Adapun niat puasa Asyura secara adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”

Tidak hanya mengucapkan niat di dalam hati, namun juga disarankan untuk mengucapkannya dengan lisan. Seperti halnya puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram bisa dilakukan mulai dari malam hingga siang sebelum waktu zawâl (ketika matahari terbenam di barat), asalkan belum melakukan tindakan yang bisa membatalkan puasa sejak fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Referensi: Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).

Peristiwa pada 10 Muharram

Pada tanggal 10 Muharram terjadi sejumlah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Islam. Suatu hari yang penuh makna bagi umat muslim di seluruh dunia, yang diperingati dengan rasa penghormatan dan refleksi mendalam.

Pada tanggal ini, terdapat tiga kejadian utama yang melibatkan para tokoh penting dalam sejarah Islam. Pertama, peristiwa penahbisan Imam Hussein sebagai pemimpin umat oleh Rasulullah SAW. Hal ini memperkuat posisi Imam Hussein sebagai calon pemimpin umat.

Kedua, pada tanggal ini juga terjadi peristiwa hijrah Imam Hussein dari Mekah ke Karbala. Pada saat itu, Imam Hussein didampingi oleh beberapa pengikut setia. Perjalanan ini melambangkan keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh umat muslim.

Ketiga, peristiwa yang paling tragis adalah pertempuran besar di Karbala antara pasukan Imam Hussein dengan pasukan Yazid. Pertempuran ini berlangsung sengit dan memakan banyak korban jiwa, termasuk Imam Hussein sendiri yang gugur di medan perang.

Tanggal 10 Muharram juga menjadi hari bersejarah karena bermakna bagi umat muslim syiah. Pada tanggal ini, umat muslim syiah mengenang kematian Imam Hussein dan mengunjungi makamnya di Karbala. Mereka memperingati perjuangan dan pengorbanan Imam Hussein untuk mempertahankan kebenaran dan keadilan dalam agama Islam.

Peristiwa-peristiwa penting pada 10 Muharram ini sangatlah berarti dalam memperkokoh dan memperkuat iman dan keyakinan umat muslim. Mereka dipelajari dan dijadikan sebagai contoh kedermawanan, keberanian, serta pengorbanan dalam melawan kezaliman. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tanggal 10 Muharam, terjadi berbagai peristiwa penting yang sangat signifikan. Pada hari ini, Nabi Adam a.s. pertama kali muncul dalam penciptaan, Nabi Ibrahim a.s. lahir di dunia ini, Nabi Ayyub a.s. berhasil sembuh dari penyakitnya yang menghancurkan, dan masih banyak momen besar lainnya yang turut terjadi.

Pada hari yang dimaksud, Nabi Muhammad menjalankan ibadah puasa selama dua hari berturut-turut, tepatnya pada tanggal 9 dan 10 Muharam. Ia melakukan ini dengan tujuan untuk membedakan praktik berpuasa umat Yahudi dan Nasrani yang dilakukan secara bersamaan.

Penjelasan mengenai pertemuan Rasulullah SAW dengan seorang Yahudi yang melaksanakan puasa Asyura saat berada di Madinah juga disampaikan oleh Ibnu Abbas RA dalam riwayat yang terdapat dalam kitab Bukhari dan Muslim.

Rasulullah pun menanyakan alasan mengapa orang Yahudi berpuasa pada tanggal Asyura. Kemudian, mereka memberikan jawaban sebagai berikut.

'Pada saat itu, Allah membebaskan Musa dan pengikutnya dari Fir'aun dan pasukannya. Sebagai rasa syukurnya kepada Allah, Musa berpuasa pada hari itu.' Nabi berkata, 'Saya lebih berhak atas Musa daripada mereka.' Maka, Nabi pun berpuasa pada hari itu dan meminta para sahabatnya untuk juga berpuasa.

Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram 

Menjelang datangnya bulan Muharram, umat muslim di seluruh dunia mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa Asyura. Puasa Asyura adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram, yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat muslim.

Pertama, puasa Asyura merupakan salah satu cara untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Nabi Muhammad juga pernah berpuasa pada tanggal 10 Muharram sebagai bentuk syukur dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan menjalankan puasa Asyura, umat muslim dapat meneladani kebaikan dan keikhlasan Nabi Muhammad dalam menjalankan ibadah.

Keutamaan lainnya dari puasa Asyura adalah dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu. Abdullah bin Abbas ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Asyura tahun yang lalu dapat menghapuskan dosa-dosa selama setahun." Oleh karena itu, menjalankan puasa Asyura merupakan kesempatan baik bagi umat muslim untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan menebus kesalahan-kesalahannya.

Di samping itu, puasa Asyura juga memiliki manfaat kesehatan. Menurut penelitian, puasa Asyura dapat membantu memperbaiki fungsi sistem pencernaan, membersihkan tubuh dari racun, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Puasa Asyura juga dapat membantu menurunkan berat badan dan menjaga keseimbangan gula darah.

Terakhir, puasa Asyura juga merupakan waktu yang baik untuk bersedekah. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa memberikan sedekah pada hari Asyura memiliki pahala yang melimpah. Oleh karena itu, umat muslim dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Secara keseluruhan, puasa Asyura merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Dengan menjalankan ibadah puasa Asyura, umat muslim dapat mengikuti sunnah Nabi Muhammad, membersihkan diri dari dosa, menjaga kesehatan, dan beramal dengan bersedekah. Semoga puasa Asyura dapat menjadi amalan yang diterima oleh Allah SWT dan memberikan berkah bagi umat muslim. Aamiin.