korupsi adalah pelumas Pembangunan

korupsi adalah pelumas Pembangunan

 korupsi adalah pelumas Pembangunan 


 Apakah video di awal menjawab argumen bosman yang hingga saat ini masih tidak percaya akan adanya pilpres di tahun 2024. coba Bagaimana menurut pemikiran sahabat Newman saya tunggu ya di kolom komentar. Oke kita lanjut kita juga sering berkerut kening Mengapa penguasa memilih orang-orang yang menjabat bukan berdasarkan meritorasi atau apa itu meritorasi. Meriotrasi itu adalah jabatan yang diberikan kepada mereka yang punya kemampuan dan punya integritas. namun faktanya dipilih berdasarkan patronase atau orang yang nurut pada penguasa walau tidak punya kemampuan bahkan korupsi sekalipun akan dilindungi selama taat pada penguasa. karena kepleset aja yaitu ketahuan yang diomelin Bukan korupsinya tapi kenapa ketahuannya.  

korupsi adalah  pelumas Pembangunan    Apakah video di awal menjawab argumen bosman yang hingga saat ini masih tidak percaya akan adanya pilpres di tahun 2024.  coba Bagaimana menurut pemikiran sahabat Newman saya tunggu ya di kolom komentar.  Oke kita lanjut kita juga sering berkerut kening Mengapa penguasa memilih orang-orang yang menjabat bukan berdasarkan meritorasi  atau apa itu meritorasi. Meriotrasi  itu  adalah jabatan yang diberikan kepada mereka yang punya kemampuan dan punya integritas.  namun faktanya dipilih berdasarkan patronase atau orang yang nurut pada penguasa walau tidak punya kemampuan bahkan korupsi sekalipun akan dilindungi selama taat pada penguasa. karena kepleset aja yaitu ketahuan yang diomelin Bukan korupsinya tapi kenapa ketahuannya.    patronase karena nurut selama 10 tahun bawain koper misalnya itu sejarah dia dulu,  Nah jadi deh komisaris jadi deh Eselon 1.  kalau misalnya orang tersebut punya kekuatan karena punya konstituen punya follower atau punya partai walau nggak bisa apa,  namun tuh jabatan dikasih, atau performan indikatornya yaitu taat dan nurut.  bukan pembangunan indikatornya,  kalau pembangunan gampang pakai proyek dan para orang-orang yang nurut itu dikasih kelolaan proyek.  yang paling enak adalah pakai orang asing di belakangnya, pakai dana asing di belakangnya, pakai tenaga kerja asing, pakai mesin asing lah,  kalau dikasih mereka enggak ada yang jadi,  Mending dikasih asing.  main bersih aja dan nanti ada uang pelumas dari asing tersebut.    Nah itulah uang yang buat putaran di dalam negeri,  nah bosmen gigi lima nyinyirin pejabat Patronase dan pejabat yang hitam dipelihara  agar biji mereka dipegang penguasa.  agar mulus deh kembali ke ruang pelumas,  korupsi itu pelumas Pembangunan merupakan kalimat yang keluar dari seorang Stand Up Comedy papan atas yang membuat saya tertegun.  kalimat itu sesungguhnya Bukan 100% keluar dari pikirannya namun dari kalimat seorang politisi senior Tanah Air.  coba sekali lagi Kita Renungkan korupsi itu pelumas pembangunan, kalimat yang sangar seharusnya kalau memahami dari arti negatif yang bisa diartikan Kalau tidak ada uang korupsi maka tidak ada pembangunan di Indonesia ini.  karena koruptor belanja maka ekonomi bergerak,  karena uang hasil korupsi itu berupa proyek dan berupa uang yang dimakan oleh pejabat dan orang di sekitarnya.  yang mana mereka inilah yang buat ekonomi Indonesia berputar karena ada pelumasnya jadi ekonomi tetap berputar tetap jalan.    kita semua tahu setiap benda berputar pasti perlu pelumas dan uang korupsi termasuk pelumas  yang baik.  karena itu hukuman para koruptor direndahkan masa hukumannya,  dan sesungguhnya dikatakan korupsi itu di zaman sekarang adalah salah satu pemutar roda ekonomi yang harus dijaga,  dijaga jangan sampai ketahuan dan kalau ketahuan ya jangan lama-lama dikurungnya dan dendanya juga jangan besar-besar,  tanpa proyek tanpa korupsi maka tidak kencang ekonomi Indonesia berputar.  dan dari sini kita pahami Mengapa enggak berani printing money karena kalau caranya begini  akan membuat inflasi,  namun kalau printing money berbasis produksi ya tidak inflasi.  karena tidak ada produksi hanya pembangunan yang menggunakan dana asing, produk asing, dan orang asing maka pembangunan terlihat jalan dan ada uang pelicin yang sekitar 20%an untuk dimainkan oleh pejabat yang patronase tadi yang menjadikan bagian pelicin ekonomi.    paham paham paham kita urusan semua BUMN yang mengerjakan proyek pada bangkrut semua.  itu bukan masalah yang mana logikanya adalah kalau ada pekerjaan maka dapat diartikan ada uang masuk ke perusahaan kontraktor dan subkontraktor yang merupakan BUMN tersebut.  Tapi kok malah bangkrut semua atau untungnya enggak ada padahal biayanya trilunan,  selama setiap tahun triliunan kok merugi.  masih belum sadar juga ya bahwa selama ini proyek yang dikatakan untuk meningkatkan produksi ternyata tidak tumbuh seperti yang diharapkan pertumbuhannya.  Apa jangan-jangan memang tidak ada Grand desain negara ini bertumbuhnya yang ada hanya terlihat membangun gitu aja kan Ya.


  patronase karena nurut selama 10 tahun bawain koper misalnya itu sejarah dia dulu, Nah jadi deh komisaris jadi deh Eselon 1. kalau misalnya orang tersebut punya kekuatan karena punya konstituen punya follower atau punya partai walau nggak bisa apa, namun tuh jabatan dikasih, atau performan indikatornya yaitu taat dan nurut. bukan pembangunan indikatornya, kalau pembangunan gampang pakai proyek dan para orang-orang yang nurut itu dikasih kelolaan proyek. yang paling enak adalah pakai orang asing di belakangnya, pakai dana asing di belakangnya, pakai tenaga kerja asing, pakai mesin asing lah, kalau dikasih mereka enggak ada yang jadi, Mending dikasih asing. main bersih aja dan nanti ada uang pelumas dari asing tersebut. 


 Nah itulah uang yang buat putaran di dalam negeri, nah bosmen gigi lima nyinyirin pejabat Patronase dan pejabat yang hitam dipelihara agar biji mereka dipegang penguasa. agar mulus deh kembali ke ruang pelumas, korupsi itu pelumas Pembangunan merupakan kalimat yang keluar dari seorang Stand Up Comedy papan atas yang membuat saya tertegun. kalimat itu sesungguhnya Bukan 100% keluar dari pikirannya namun dari kalimat seorang politisi senior Tanah Air. coba sekali lagi Kita Renungkan korupsi itu pelumas pembangunan, kalimat yang sangar seharusnya kalau memahami dari arti negatif yang bisa diartikan Kalau tidak ada uang korupsi maka tidak ada pembangunan di Indonesia ini. karena koruptor belanja maka ekonomi bergerak, karena uang hasil korupsi itu berupa proyek dan berupa uang yang dimakan oleh pejabat dan orang di sekitarnya. yang mana mereka inilah yang buat ekonomi Indonesia berputar karena ada pelumasnya jadi ekonomi tetap berputar tetap jalan. 


 kita semua tahu setiap benda berputar pasti perlu pelumas dan uang korupsi termasuk pelumas yang baik. karena itu hukuman para koruptor direndahkan masa hukumannya, dan sesungguhnya dikatakan korupsi itu di zaman sekarang adalah salah satu pemutar roda ekonomi yang harus dijaga, dijaga jangan sampai ketahuan dan kalau ketahuan ya jangan lama-lama dikurungnya dan dendanya juga jangan besar-besar, tanpa proyek tanpa korupsi maka tidak kencang ekonomi Indonesia berputar. dan dari sini kita pahami Mengapa enggak berani printing money karena kalau caranya begini akan membuat inflasi, namun kalau printing money berbasis produksi ya tidak inflasi. karena tidak ada produksi hanya pembangunan yang menggunakan dana asing, produk asing, dan orang asing maka pembangunan terlihat jalan dan ada uang pelicin yang sekitar 20%an untuk dimainkan oleh pejabat yang patronase tadi yang menjadikan bagian pelicin ekonomi. 


 paham paham paham kita urusan semua BUMN yang mengerjakan proyek pada bangkrut semua. itu bukan masalah yang mana logikanya adalah kalau ada pekerjaan maka dapat diartikan ada uang masuk ke perusahaan kontraktor dan subkontraktor yang merupakan BUMN tersebut. Tapi kok malah bangkrut semua atau untungnya enggak ada padahal biayanya trilunan, selama setiap tahun triliunan kok merugi. masih belum sadar juga ya bahwa selama ini proyek yang dikatakan untuk meningkatkan produksi ternyata tidak tumbuh seperti yang diharapkan pertumbuhannya. Apa jangan-jangan memang tidak ada Grand desain negara ini bertumbuhnya yang ada hanya terlihat membangun gitu aja kan Ya.